Audio Check 3

Klik tombol play di bawah ini. Pastikan suara/audio terdengar.


INTRODUCTION TO IELTS in GENERAL

 

Assalamu’alaikum, Halo semuanya..

Saya Vero, tim R&D di kelasbahasa.id oleh Global English.

Well, in today’s meeting, I’m going to give you a brief introduction to IELTS.

 

Jadi, apa sih IELTS itu?

IELTS (International English Language Testing System) adalah satu dari 2 jenis tes Bahasa Inggris yang pada umumnya menjadi persyaratan jika kita ingin berpindah kewarganegaraan, bekerja maupun belajar di luar negeri terutama di Australia, Inggris, Selandia Baru, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, hasil tes official IELTS dianggap valid oleh lebih dari 10rb organisasi, termasuk perusahaan, pemerintahan, lembaga pendidikan, asosiasi profesional, dsb, di lebih dari 140an negara di seluruh dunia. MasyaAllah banget kan? Tak heran jika untuk mengikuti tes ini, peserta harus merogoh kocek yang terbilang gak sedikit, almost 6 kali lipat dari TOEFL ITP. Hitung dah tuh 😀 (Eits ini belum ada garansi nilai mencapai minimal persyaratan ya).

 

Dari segi konten sendiri, bedanya apa dengan TOEFL?

Pada dasarnya, konten yang diujikan dari kedua tes ini sama-sama terstandarisasi dan dikembangkan oleh tim professional melalui serangkaian penelitian untuk menjamin reability dan validity untuk semua peserta tanpa memandang background, gender, nationality, status, and so forth.

Bedanya dari TOEFL, jenis konten tes IELTS terdiri dari 4 skills: Listening (30 menit), Reading (1 jam), Writing (1 jam), dan Speaking (12-15 menit), biasanya Listening, Reading dan Writing diujikan di hari yang sama tanpa jeda, tapi Speaking bisa jadi dijadwalkan di hari yang berbeda hingga 7 hari sesudah bahkan sebelumnya. Jadi jika diakumulasikan, waktu tes IELTS full itu kurang dari 3 jam. Nah, bisa fokus ngerjain gak kalau selama itu? Bisa dong insyaAllah….

Masih ada lagi nih, jika tes TOEFL cara ngerjainnya macam ngerjain UN yang tinggal milih jawaban A-D dan dibulet-buletin gitu di lembar jawaban, IELTS justru menuntut peserta untuk menulis sendiri jawaban di lembar yang telah disediakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Bahkan penggunaan huruf kapital (amannya sih nulis semuanya pake huruf kapital ya), tanda baca, dan ejaan mampu mempengaruhi benar-salahnya jawaban teman-teman. Nggak heran jika kata beberapa orang yang pernah mengikuti tes IELTS dan TOEFL berpendapat bahwa nggak ada istilah “beruntung” di tes IELTS, bener-bener murni kemampuan sendiri (pastinya atas izin Tuhan). So, harus benar-benar banyak berlatih ya..

Dari segi score sendiri, IELTS dirange mulai dari band 1-9. Biasanya persyaratan beasiswa dan pendaftaran di kampus luar negeri itu minimal scorenya 5.5–7 tergantung dari jenjang Pendidikan yang teman-teman tempuh serta lembaga beasiswanya. Thus, mulai sekarang temen-temen udah harus nyari tau minimal score IELTS yang diminta kampus atau lembaga beasiswa yang teman-teman minati.

 

 

Next, ini beberapa jenis soal tes Academic dalam setiap skill di IELTS Test berbasis komputer yang tidak berbeda dibandingkan pada tes di atas kertas:

 

A. Listening (30 menit, 40 soal)

Hal yang harus teman-teman perhatikan pada sebelum menjawab soal adalah instruksinya, pahami yang diminta terutama untuk tulisan yang BOLD dan KAPITAL, misalnya “NO MORE THAN 2 WORDS AND/OR A NUMBER”, jadi jangan sampai teman-teman nulis 3 kata atau 2 angka. Karena jawabannya ditulis atau diketik, jadi teman-teman harus perhatikan tanda baca dan ejaannya. Untuk amannya ditulis/diketik dalam huruf kapital semua. Enaknya adalah, dalam tes IELTS tertulis, kita boleh mencorat-coret atau membuat catatan pada lampiran soal yang dibagikan (kalau TOEFL gak boleh ya, haram hukumnya menulis di lampiran soal). Setelah 40 soal selesai, teman-teman akan diberi waktu 10 menit untuk memindahkan jawaban ke lembar jawaban yang telah disediakan. Ingat untuk menulis nama, juga WAJIB memberhatikan yang mana lembar jawaban untuk Listening dan yang mana Reading. Mereka nyaris sama. So, harus teliti ya…

 

  • Pilihan Ganda: 1 jawaban, dan lebih dari 1 jawaban

 

  • Mencocokkan atau memberi label pada Rencana/Peta/Diagram

 

  • Melengkapi Catatan

  • Pertanyaan dengan Jawaban Singkat

 

B. Reading (1 jam, 40 soal)

Sama dengan Listening, hal yang harus teman-teman perhatikan sebelum menjawab soal adalah instruksinya, pahami yang diminta terutama untuk tulisan yang BOLD dan KAPITAL, misalnya “NO MORE THAN 2 WORDS AND/OR A NUMBER”, jadi jangan sampai teman-teman nulis 3 kata atau 2 angka. Karena jawabannya ditulis atau diketik, jadi teman-teman harus perhatikan tanda baca dan ejaannya. Untuk amannya ditulis/diketik dalam huruf kapital semua. Enaknya adalah, dalam tes IELTS tertulis, kita boleh mencorat-coret atau membuat catatan pada lampiran soal yang dibagikan (kalau TOEFL gak boleh ya, haram hukumnya menulis di lampiran soal).

Perbedaannya adalah tidak ada tambahan waktu 10 menit yang untuk memindahkan jawaban ke lembar jawaban yang telah disediakan. Perhatikan timernya ya. Ingat untuk menulis nama, juga WAJIB memberhatikan yang mana lembar jawaban untuk Listening dan yang mana Reading. Mereka nyaris sama. So, harus teliti guys.

 

  • Pilihan Ganda (1 pilihan, lebih dari 1 pilihan)

  • Mengidentifikasi Informasi (Benar/Salah/Tidak Tertera)

  • Mencocokkan Judul

  • Melengkapi Kalimat

  • Melengkapi Ringkasan

  • Melengkapi Catatan

  • Melengkapi Diagram-alir

 

C. Writing (20 + 40 menit)

Pada writing, Examiner akan menggunakan beberapa kriteria dalam penilaian:

  1. Kesesuian dengan instruksi:deskripsi informasi visual, penulisan dalam format yang sesuai, sudut pandang yang diberikan.
  2. Koherensi dan kohesi: penggunaan kata penghubung dan konektor logis yang tepat, wacana yang mengalir.
  3. Sumber leksikal:kekayaan kosakata dan ketepatan penggunaan
  4. Tata bahasa:penggunaan tata bahasa yang tepat dalam pembentukan kalimat.

 

  • Part 1 (20 menit, minimal 150 kata)

  • Part 2 (40 menit, minimal 250 kata)

 

D. Speaking (12-15 menit, 3 parts)

Saat tes Speaking IELTS, setiap peserta akan didampingi oleh 1 orang examiner atau penguji yang tak lain adalah seorang native English di dalam sebuah ruangan private, yang dimana semua percakapan akan direkam sebagai bukti hasil ujian, dan nantinya akan didengarkan kembali oleh penguji yang berbeda untuk penilaian yang lebih fair . Jadi, examiner  tadi  yang akan bertugas untuk memberikan instruksi juga pertanyaan selama ujian berlangsung.

Untuk mengikuti tes ini, peserta harus membawa passport atau kartu pengenal seperti KTP yang teman-teman gunakan saat mengisi formulir pendaftaran IELTS. Semua dokumen pengenal tyang teman-teman bawa akan diperiksa kembali sebelum teman-teman memasuki ruangan ujian. Berikut adalah parts dari ujian Speaking IELTS:

Bagian 1: Bagian ini akan berlangsung selama 4-5 menit di mana Examiner akan menanyakan hal-hal umum mengenai teman-teman, misal hobi, keluarga, pekerjaan,  dll.

Contoh soal bahasa Inggris IELTS Speaking bagian pertama:

  • Tell me about yourself.
  • Do you have any hobbies?
  • Do you like cooking?
  • How often do you cook?

 

Bagian 2: Di part,  Long Turn yang berlangsung antara 3 dan 4 menit, teman-teman akan berbicara tentang sebuah topik yang tertera  dalam sebuah kartu yang disebut juga IELTS Cue Card atau Candidate Task Card, dan dipilih oleh examiner teman-temen tadi. Setelah itu, teman-teman akan diberi waktu 1 menit untuk mempersiapkan diri, lalu selanjutkan akan dipersilahkan berbicara selama 1-2 menit, hingga Penguji menyatakan cukup dan teman-teman bisa berhenti. Next, teman-teman akan diberi beberapa pertanyaan tanggapan yang perlu dijawab.

Contoh soal IELTS Speaking bagian kedua:

Describe a person that you find inspiring.

Your description should include:

  • Who is this person? Do you know him/her in person?
  • Why is that person inspiring? What kind of inspiring thing has this person done?
  • How has that person affected your life personally?

 

Bagian 3: Di bagian ini, Discussion yang berlangsung antara 4 dan 5 menit. Dengan examiner, teman-teman akan mendiskusikan permasalahan yang lebih abstrak dan umum terkait dengan topik pada Bagian 2. Peserta harus dapat berpikir dan berbicara langsung secara aktif dalam bahasa Inggris.

Contoh soal IELTS Speaking bagian ketiga:

  • What do you think about Sir Jokowi, the president of Indonesia?
  • What is the most memorable moment you have ever seen about him?
  • In which way has he become an inspiration to many people?

Komponen yang dinilai di Speaking:

  • Kefasihan dan koherensi: kefasihan dalam penyampaian wacana
  • Sumber leksikal: kekayaan kosakata
  • Tata bahasa: penggunaan tata bahasa yang tepat dalam pembentukan kalimat
  • Pengucapan: aksen bahasa Inggris, dan kejelasan dan ketepatan pengucapan

 


Tips dan Trik TOEFL ITP

 

Ujian TOEFL diselenggarakan oleh kantor ETS (Educational Testing Service) yang bertempat di Amerika Serikat, sebagai salah satu persyaratan studi lanjut di Amerika Serikat atau negara-negara lain di dunia. Selain sebagai syarat studi lanjut, hasil tes juga dapat digunakan sebagai syarat kelulusan program Strata 1 (S1), syarat masuk untuk program Pasca Sarjana di universitas-universitas di Indonesia dan beberapa universitas di luar negeri, syarat dan prasyarat untuk aplikasi beasiswa dalam dan luar negeri, serta sebagai syarat melamar pekerjaan. Ujian ini sangat diperlukan bagi pendaftar yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. ETS adalah satu-satunya pemegang lisensi tes TOEFL di Indonesia.

Ada 3 section dalam PBT :

  1. Listening Comprehension (50 soal)
  2. Structure & Written Expression (40 soal)
  3. Vocabulary and Reading Comprehension. (50 soal)

 

  Struktur Soal dalam TOEFL ITP

Section Number of

Question

Administration

Time

Score Scale
Listening Comprehension 50 35-40 minutes 31-68
Structure and Written Expression 40 25 minutes 31-68
Reading Comprehension 50 55 minutes 31-67
TOTAL 140 115 minutes 310-677

 

Berdasarkan banyak pengalaman dari TOEFL official takers, sebelum mengambil tes diperlukan persiapan baik dalam hal keilmuan maupun dalam segi waktu. Persiapan dalam segi materi diawali dengan melihat kemampuan pribadi kita terkait TOEFL, bisa dilihat dari hasil tes terakhir waktu di kampus (di beberapa perguruan tinggi dipersyaratkan nilai TOEFL institusi sebagai syarat sidang atau yudisium), hasil tes TOEFL institusi atau ikut simulasi tes bisa jadi tolok ukur awal kemampuan. Apabila nilainya masih jauh dari target, bisa belajar mandiri atau mengambil les di beberapa bimbel.

Persiapan dalam segi waktu diperlukan agar hasil skor yang diinginkan dapat didapatkan sesuai dengan tenggat waktu pendaftaran beasiswa atau pendaftaran kerja. Semisal, jika teman-teman menargetkan mengambil official test bulan Agustus maka persiapannya harus dimulai minimal 4 bulan dari pelaksanaan tes (awal bulan Mei) bisa dengan ikut minimal satu bulan di bimbel/kursusan bahasa inggris, setelah itu bulan-bulan selanjutnya bisa digunakan sebagai waktu review belajar mandiri baik dari materi les yang sudah diberikan maupun dari buku-buku tentang TOEFL ITP. Pembagian waktu ini dapat fleksibel disesuaikan dengan kondisi anda masing-masing.

Perlu diperhatikan waktu mendaftar TOEFL ITP dengan deadline pemasukan berkas administrasi Beasiswa ataupun pendaftaran kerja. Kalau bisa, mengambil official test beberapa bulan sebelum tenggat beasiswa minimal satu bulan sebelum pendaftaran, hal ini digunakan untuk jaga-jaga apabila nilai TOEFL belum memenuhi syarat standard skor yang diharapkan sehingga bisa mengambil tes lagi untuk memperbaikinya.

Lokasi dan waktu untuk test TOEFL ITP dapat dicek di website lembaga penyelenggara TOEFL official resmi dari ETS. Kemudian untuk pembayaran dan lain-lain disesuaikan dengan kebijakan di masing-masing institusi penyedia, hal ini dapat ditanyakan ke institusi tersebut.

Apabila teman-teman ingin belajar mandiri TOEFL ITP, dapat dimulai dengan belajar dari buku-buku tentang TOEFL ITP. Yang sangat mudah kalian dapatkan di toko buku terdekat. Biasanya dalam buku tersebut sudah ada materi sama paket soal untuk latihan maupun latihan official test dengan audio. Dalam buku tersebut materi sudah tersusun secara sistematis berdasarkan jenis-jenis soal TOEFL yang biasanya muncul di official test. Kalau menurut saya pribadi, untuk grammar dan structure apabila sudah punya basic yang lumayan dan pengen belajar mandiripun tidak akan menjadi masalah.

Untuk reading, di buku referensi juga sudah ada beberapa tips dan triknya. Kemudian perlu ditambah dengan latihan membaca bacaan berbahasa inggris. Bacaan berbahasa inggris tersebar bayak di internet, versi mudahnya saya dulu membaca di media massa online. Kalau saya dulu sering melihat seperti di media The Huffington Post, The Jakarta post dan The Guardian.

Media yang lain bisa seperti novel, cerpen maupun media lain berbahasa inggris yang disesuaikan dengan minat anda. Apabila menemukan kosa kata yang susah dimengerti, dicatat dalam buku catatan dan dicari dalam kamus artinya.

Kemudian untuk listening, sebenarnya hal ini merupakan masalah pembiasaan. Terkadang ada beberapa yang menganggap listening susah karena tidak terdeteksi speaker berbicara apa. Sehingga diperlukan langkah pembiasaan terlebih dulu. Langkah pembiasaannya dapat dilakukan dengan mudah, seperti mendengarkan suara film english tanpa ditayangkan subtitlenya, maupun dengan mendowload podcast yang ada di internet. Podcast yang sangat recommended untuk belajar TOEFL banyak sekali tersedia di internet seperti biasa mendengarkan AJ Hoge dan Voice of America Learning English.

Mungkin terkadang ada beberapa yang menyatakan mengerjakan TOEFL tanpa belajar dengan menggunakan insting. Sebenarnya insting dalam mengerjakan soal TOEFL ini adalah sesuatu yang bisa dilatih dan dibangun. Dalam artian, jawaban yang paling sesuai dengan insting dan kemudian betul adalah sebuah bentuk alam bawah sadar yang sudah terbentuk melalui proses yang telah dibangun sebelumnya. Semisal sering membaca media berbahasa inggris, dengan membaca media tersebut secara tidak langsung bentuk susunan kalimat terekam dalam memori otak kita, sehingga apabila muncul struktur yang sama, memori tersebut akan muncul kembali dan kita tergerak untuk menjawab dengan insting tersebut.

Ilmu tentu tidak dapat masuk ke dalam diri kita tanpa adanya sebuah proses sebelumnya, sehingga diperlukan persiapan yang matang, kemauan yang kuat, dan kerja keras untuk mendapatkannya. Usaha menyempatkan waktu untuk belajar satu-dua bulan tentu akan terasa ringan jika enjoy menjalaninya, jadi jangan lupa untuk menikmati setiap proses pembelajaran yang ditempuh agar dapat terjalani dengan lebih maksimal.

 

Menghitung skor TOEFL ITP/PBT

Tahukah kamu bahwa menghitung skor TOEFL itu tidak hanya sekadar asal tambah aja tapi kamu butuh step-step khusus supaya bisa menghitung konversi skor nya dengan akurat.

  1. Hitung jawaban benar kamu di masing-masing section
  2. Lihat konversi nilai jumlah jawaban benar kamu di tabel konversi skor TOEFL
  3. Nilai hasil konversi dijumlahkan
  4. Kemudian dikalikan sepuluh (10)
  5. Dan terakhir dibagi tiga (3)

Berikut ini contoh penghitungan skor TOEFL

Jumlah benar tiap section nilai hasil konversi sesuai Tabel
Listening = 32 52
Structure = 28 52
Reading = 30 48
Jumlahkan hasil konversi (x10) 152 (x10)
Dibagi 3 1520/3
Hasil skor TOEFL anda 506

 

Klasifikasi Skor TOEFL ITP PBT

Berikut merupakan pengklasifikasian jumlah skor TOEFL ITP/PBT

310-420 = tingkat dasar (elementary)

420-480 = tingkat menengah bawah (low intermediate)

480-520 = tingkat menengah atas (high intermediate)

525-677 = tingkat mahir (advance)

 

Tabel Konversi Nilai TOEFL ITP/PBT

Jawaban benar Listening Structure Reading
50 68 67
49 67 66
48 66 65
47 65 63
46 63 61
45 62 60
44 61 59
43 60 58
42 59 57
41 58 56
40 57 68 55
39 57 67 54
38 56 65 54
37 55 63 53
36 54 61 52
35 54 60 52
34 53 58 51
33 52 57 50
32 52 56 49
31 51 55 48
30 51 54 48
29 50 53 47
28 49 52 46
27 49 51 46
26 48 50 45
25 48 49 44
24 47 48 43
23 47 47 43
22 46 46 42
21 45 45 41
20 45 44 40
19 44 43 39
18 43 43 38
17 42 41 37
16 41 40 36
15 41 40 35
14 39 38 34
13 38 37 32
12 37 36 31
11 35 35 30
10 33 33 29
9 32 31 28
8 32 29 28
7 31 27 27
6 30 26 26
5 29 25 25
4 28 23 24
3 27 22 23
2 26 21 23
1 25 20 22
0 24 20 21

 

Selamat berjuang, ganbatte, semoga sukses dan ditunggu kabarnya sebagai Awardee Beasiswa atau mendapatkan skor TOEFL sesuai target.